SUNGKAI TENGAH (28/3/2019) - Janji Dinas Kesehatan Lampung Utara akan merujuk Rustam, hanya isapan jempol belaka. Pasalnya hingga saat ini, ayah dari Selli itu tidak kunjung dibawa ke rumah sakit.
Sejak viralnya pemberitaan mengenai Serlli Anista, bocah 13 tahun yang menjadi tulang punggung bagi ayah dan adiknya , membuat pemerintah Lampung Utara melalui instansi terkait meninjau langsung kondisi keluarga tersebut.
Beragam bantuan berdatangan dari berbagai kalangan. Namun, setelah viralnya pemberitaan tersebut, hingga janji Dinas Kesehatan untuk merujuk Rustam dengan segera kerumah sakit agar mendapat pengobatan layak dan intensif, hanya isapan jempol belaka. Sebab, hingga Kamis, 28 Maret 2019, Rustam masih berdiam diri dirumahnya.
Serlli Anista, bocah yang tinggal di Desa Negeri Campang Jaya, Kecamatan Sungkai Tengah, Lampung Utara, mengurus serta menjadi tulang punggung bagi ayah dan adiknya, sejak usianya baru enam tahun, karena ditinggal pergi oleh ibunya.
Menurut Serlli, ayahnya baru sekali dikontrol oleh bidan didesanya. ”Dikasih obat dan diperiksa gitu aja,” kata Serlli, Kamis, 28 Maret 2019.
Rustam sangat berharap dapat sehat kembali dengan bantuan dari pemerintah, mengingat kondisinya saat ini hanya bisa berdiam diri dan hanya bisa melihat Serlli yang banting tulang untuk keluarga.
”Baru diperiksa sekali, dan diberi obat saja, sampai saat ini tidak ada kontrol lagi. Penyakit ini, kalo lagi kambuh, keram semua gak bias bergerak,” ujar Rustam.
Bidan Desa, Epa Andramisa yang diminta Puskesmas setempat untuk mengontrol dan memberikan obat mengaku, jika ia pergi mengontrol dan memberikan obat kepada Rustam, hanya jika dapat perintah dari kepala puskesmas. ”Sudah berikan obat sesuai anjuran dokter, kita kasih obat tiga jenis,” kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan Maya Mettisa pada 5 Maret 2019 lalu secara langsung mengecek kondisi Rustam dan menjanjikan akan mendampingi serta merujuk ke Rumah sakit agar dirawat intensif. ”Kita akan merujuknya ke rumah sakit, untuk kesembuhan pak Rustam,” kata dia.
ADI SUSANTO
Posting Komentar