Sendirian ia mengurus adiknya yang masih duduk di kelas II SD. Dan merawat ayahnya yang sakit selama 6 tahun sejak dia kelas 1 SD. Ibunya minggat dari rumah diduga karena tak tahan menghadapi kondisi menyulitkan itu.
Serlli bisa menjalankan berbagai peran di usia dininya itu. Masih bersikeras mengenyam sekolah dan bermimpi menjadi seorang Polwan. Anak sulung Rustam itu duduk di kelas VII Madrasah Tsanawiyah Ma’arif, Desa Negeri Campang Jaya, Sungkai Tengah.
Di mata teman-teman dan gurunya, ia dianggap anak rajin dan pintar, tapi menjadi lebih pendiam di sekolah mungkin karena beban beratnya.
Ahmad Fahmi, teman Serlli, Selasa 5 Maret 2019 mengaku bersimpati dan empati kepada kawannya itu. Juga salut karena berbakti kepada orang tua. "Kadang kasihan lihat Serlli, gak bisa jajan seperti kawan-kawan lain,” katanya.
Eni Fitri Ani, guru, mengatakan Serlli tidak seperti teman-temannya tapi rajian mengikuti kegiatan di sekolah. "Dia juga masuk 10 besar murid pintar dari 24 siswa di kelas VIII,” katanya
ADI SUSANTO
0 comments:
Posting Komentar