Dengan niat mengurangi belanja sayur dari pasar, emak-emak Kelurahan Sukamenanti Baru menanami apa saja di pekarangan mereka, termasuk di pot-pot rumah, pinggiran lorong, terutama pada lahan yang kosong.
Jenis tanaman yang mereka pilih prioritas keperluan dapur, mulai dari cabai rawit, tomat, sawi, terong, sampai ke jenis buah-buahan, seperti melon, anggur, dan markisa. Seluruhnya hidroponik alias tanpa bergantung pada pupuk berunsur kimia pabrik.
Kunyati, ketua kelompok wanita tani, mengatakan pupuk yang mereka gunakan merupakan olahan sendiri, yang berasal dari sampah warga, dicampur dengan kotoran binatang piaraaan masyarakat sekitarnya.
Haryanti, salah satu dari 200 emak-emak, mengatakan kaum ibu di sana cukup terbantu untuk urusan sayur-sayuran. Bahkan sering menambah kocek, setelah dijual secara berkelompok ke pasar bebas.
Lorong Sukamenanti Baru, Kedaton, pun kini berubah menjadi lingkungan hijau. Warga menjadi rajin membersihkan dan merawat lingkungan. Meski sayangnya banyak dikotori poster para politikus menjelang Pemilu Tahun 2019.
DEDI KAPRIYANTO
0 comments:
Posting Komentar