Achmad Dasir, warga Totoharjo, mengatakan dampak petir dari tower sudah 3 kali terjadi. “Kami sudah melapor. Tapi Telkomsel dan Mitratel tampaknya sudah buta hati dan buta telinga,” katanya.
Kepala Desa Totoharjo Imam Bukhori mengatakan nilai kerugian sekitar 9 warga hanya antara Rp5 hingga Rp6 juta. Namun, yang membuat masyarakat tersinggung, tidak ada respon dari Telkomsel dan Mitratel.
Menurut Imam, saat membangun, Mitratel dan Telkomsel janji mengganti rugi dampak petir dalam radius 100 meter. “Mereka bahkan tidak pernah melaporkan pajak ke Kantor Kepala Desa,” ujarnya.
Kepala desa itu mengatakan ia tidak bertanggung jawab jika warga melakukan tindakan anarkis terhadap tower di sana.
GELLY
0 comments:
Posting Komentar