Hari Siswantoro, panitia diskusi mengatakan puluhan peternak sapi di dalam dan di luar paguyuban hadir dalam acara tersebut. Mereka mengundang Direktur PT GGLC Suyanto, Pembina petani Shodik Muslimin, dan dr. Mardi dari Universitas Lampung.
Shodik Muslimin mengatakan impor sapi pada saat ini tidak hanya masuk Jabodetabek, tetapi juga menyelusup ke daerah suplai peternak di Palembang dan Medan. Ia mengkhawatirkan juga masuk Lampung, yang memiliki stok daging 9 ribu ton pada tahun 2017-2018, sementara kebutuhannya hanya hanya 5 ribu ton.
Suyanto dari PT GGLC mengatakan sapi impor membuat gairah peternak sapi terus menurun. Harga jual daging tidak lagi menutupi biaya produksi karena harga pakan terus naik. “Satu sisi Pemerintah impor daging, di sisi lain membuat program peternakan,” ujarnya.
Sedangkan drh. Madi Hartono dari Unila mengharapkan peternak terus berjuang dalam kondisi tersebut. Satu-satunya cara adalah lebih menyehatkan sapi dengan perawatan dan pakan yang sehat. “Sapi yang sehat menghasilkan daging yang baik,” katanya.
JUHARSA ISKANDAR
0 comments:
Posting Komentar