Di TPS 112 Kelurahan Kepala Tujuh, Kecamatan Kotabumi Selatan, misalnya, puluhan warga menunggu hingga sore karena surat suara habis. “Saya sangat kecewa, tidak bisa memlih caleg dan presiden pilihan saya,” ujar Leni, warga sekitar.
Sukiman, ketua KPPS di Kotabumi Selatan, mengatakan TPS-nya kekurangan surat suara untuk calon presiden. Ketika segel dibuka kurang 95 untuk DPT 216 orang. Ia pontang-panting menelepon KPUD dan PPS: hanya diberi 2 surat suara.
Dedy Suryadi, KPPS TPS 191 Tanjung Aman, juga mendatangi KPUD. Namun setiba di sana, salah seorang komisariat mengatakan kertas suara sudah habis. “Banyak warga yang antusias kali ini, tetapi tidak bisa memilih,” ujarnya.
Hingga sore, warga beramai-ramai menunggu surat suara dropan KPUD di TPS 55 Candimas, Abung Selatan. Salah seorang di antaranya, Sepni Harnani, mencurigai panitia curang agar warga tidak memilih pasangan capres tertentu.
Warga yang tidak memperoleh DPT, lalu membawa EKTP juga bermasalah. Udin, warga Candimas lain, merasa dirinya tidak pernah diundang. Namun, Nurohman, ketua PPS setempat mengatakan terlalu banyak warga yang membawa EKTP.
Ketua PPK Abung Selatan Erwin Rahmat bahkan tidak mengetahui data DPT di daerahnya , apalagi tentang berapa surat yang kurang.
Selain kekurangan surat suara khusus presiden, kehabisan surat suara untuk DPD terjadi di TPS 161 Kelurahan Kotaalam, Kotabumi. Beberapa warga memutuskan pulang. “Saya sangat kecewa,”ujar Herawati, seorang warga di sana.
Ketua Mappilu PWI Lampung Utara Rozi Ardiyansyah melihat bamyak warga Lampung Utara yang kecewa atas Pemilu 2019, mulai dari penemuan kertas suara sudah dicoblos, tidak ada DPT, dan suara suara habis atau kurang.
ADI SUSANTO
Posting Komentar