pTzHC95kDouQYrsREyhoYFkgZJIas4EQAFJtLwOS
Bookmark

Aksi 30 Menit Selamatkan Nyawa Sopir di Pesawaran

GEDONGTATAAN (31/5/2019) – Hanya Allah yang memiliki nyawa. Meski warga dan Satlantas Polres Pesawaran bersusah payah selama setengah jam,  menyelamatkan seorang sopir, yang terjepit, karena “adu banteng”  di Desa Kebagusan, Gedongtataan, Jalan Raya Lintas Barat, ia tetap menghembuskan nafas terakhir.

Jalan Lintas Barat di Pesawaran padat pada pukul 15.15, Jumat Sore 31 Mei 2019. Mitsubishi Pajero berpelat BE 571 M meluncur dari arah Pringsewu. Sebaliknya Grandmax Pikup berpelat BE 9512 CR dari arah Bandarlampung.

Sopir Pajero, yang membawa 4 penumpang, menyalip, namun kendaraan di samping tak mengalah. Ia pun “adu banteng” dengan Grandmax berpenumpang 2 orang, hingga sopirnya patah kaki dan tubuhnya terjepit di kemudi.

Kasatlantas Polres Pesawaran AKP Ridho Rafika mengatakan  pengemudi grandmax, Ahmad Faruk Afianto, warga Jalan Baru, Gotongroyong, Bandarlampung, berusia 48 tahun, akhirnya meninggal dunia, setelah diselamatkan dari jepitan setir.

Selain Ahmad, 3 lainnya luka:  Nur Arifin M ST, warga Desa Sukarandeng I RT. 02/01, K. Sekampung Sragi, Lampung Selatan, berusia 38 tahun; dan Ferdiansyah, pelajar berusia 16 tahun, warga Jalan Manggis, Pasir , Bandarlampung; dan Sastra, Jalan Mangga, Gg.  Safei No. 30 Pasir Gintung, Bandarlampung berusia 34 tahun. Ketiganya penumpang Pajero.

Setidaknya belasan warga sekitar terlibat dalam aksi menolong sopir grandmax pengangkut ayam itu. Pada menit-menit pertama masih bernafas, namun saat diangkut ke rumah sakit, tubuhnya sudah dingin.

IWANSYAH

Posting Komentar

Posting Komentar

-->