pTzHC95kDouQYrsREyhoYFkgZJIas4EQAFJtLwOS
Bookmark

Demo Tolak Pemilu 2019 Jakarta: 8 Meninggal, 737 Luka

JAKARTA (23/5/2019) - Gubernur DKI Jakarta  Anies Baswedan memastikan 8 orang meninggal dan 737 luka dalam kerusuhan 22 Mei, yang berlangsung hingga Kamis, 23 Mei 2019. Dinas kesehatan Ibukota tidak lagi mencatat warga yang luka ringan, lecet, atau terdampak gas air mata.

Demo  menolak hasil Pemilu 2019  terjadi tiga hari, dari 21 hingga 23 Mei 2019. Terkonsentrasi di Bawaslu, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Gerakan meluas ke  Asrama Brimob, Jl KS Tubun III, Slipi, Palmerah; Flyover Slipi, Jl. Kemanggisan Utama,  Flyover Jati Baru, Jl KS Tubun Raya, Kota Bambu Utara, Kawasan Sabang, Jl. H. Agus Salim, Gondangdia, Menteng,  dan Pasar Tanah Abang.

Sehari sebelumnya, Gubernur DKI masih menghitung pendemo yang meninggal 6 dan 200 luka-luka. Kepala Dinas Kesehatan  Widyastuti menyebut yang  wafat berada di RS Tarakan 1, 2 di RS Pelni, 1 di RS Budi Kemuliaan, 1 di RS Mintoharjo, dan 1 di RSCM.

Dalam sejumlah keterangan pers. Kepala Divisi Humas Polri  Irjen Muhammad Iqbal  membantah pihaknya menggunakan peluru tajam. Hingga Kamis 23 Mei,  Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menilai 257 orang sebagai tersangka kerusuhan. "Jadi di Bawaslu sendiri ada 72 tersangka di Petamburan ada 156 tersangka di Gambir ada 29 tersangka, keseluruhan ada 257 tersangka," katanya.

Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Fadli Zon melihat unjuk rasa gerakan murni masyarakat yang ingin menolak hasil Pemilu 2019. "Jadi, hal ini perlu kami tegaskan, ini bukan aksi BPN. Ini aksinya masyarakat yang peduli kepada keadilan dan kebenaran," katanya.

HANDY PRIBADI

0

Posting Komentar

-->