Emosi mereka tak bisa dipendam lagi melihat omong kosong Pemerintah dalam melayani pemudik pada Tahun 2019. Para penumpang merasa sudah menyiapkan E-KTP dan E-Money, yang terkesan dipaksakan, tetapi pelayanan semakin buruk.
Sari, salah seorang pemudik dari Natar, mengatakan, dengan adanya jalan tol dan loket elektronik, yang biaya pembangunannya mahal, pelayanan di Pelabuhan Bakauheni seharusnya lebih lancar. Ia mudik tiap tahun, belum pernah melihat pelayanan seburuk itu.
Rina, pemudik dari Tanggamus, juga menilai Pemerintah hanya omong kosong dalam memprioritaskan anak-anak dan wanita, terutama lansia. Mereka tetap bergabung dengan penumpang lain, berdesak-desakan di gang way, menuju kapal.
H+2 dan H+3, Minggu 9 Juni menjadi puncak arus balik tahun 2019. Pada Sabtu, 8 Juni 2019, jumlah pejalan kaki 23,158 orang. Angka tertinggi dalam data per hari, jika dibandingkan dengan arus mudik. Pada H-3 dari merak, hanya 20,344 pejalan kaki.
AZIZI
0 comments:
Posting Komentar