Tak ada maksud melecehkan nilai uang di sana. Sejak dulu, menjadi budaya di Pekon Waykerap menghargai muli mekhanai, yang menghibur mereka pada 1 Lebaran. Apalagi acara tersebut dihadiri para penyimbang.
Febri, penyimbang adat setempat, mengatakan acara tersebut untuk melestarikan budaya lokal. Mereka juga menyelenggarakan sejumlah kegiatan, termasuk pengajian, mengundang penceramah yang berbahasa Lampung.
Drs. Arifin, pj kepala pekon Waykerap mengatakan, desa tersebut sedang berusaha mengejar ketinggalan dari daerah lain. Tetapi sering tak berdaya membangun jalan menuju kampung tua di sana. “Kita sudah sering mengajukan, tetapi belum ada realisasi,” ujar ketua TPK-nya, Jumroni.
AFNAN HERMAWAN
0 comments:
Posting Komentar