Misjak, warga Gunung Terang yang biasa mengantarkan pengunjung ke tempat itu, menuturkan, Jumat, 30 Agustus 2019, banyak yang datang tapi kalangan tertentu. Berasal dari berbagai daerah terutama Pulau Jawa. Biasanya mereka datang pada malam hari kemudian bertapa.
"Dari cerita mereka yang datang, katanya di sini ada candi tapi tertutup tabir. Harus dibuka dengan menyiramkan air," kata dia.
Kepala Pekon Sukamara Nopri Afrizal mengatakan, banyak cerita mistis dan dongen seputar batu itu. Ada yang menyebutnya tempat penyimpanan harta karun saat zaman Presiden Sukarno.
Retno Noviana Damayanti, Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Tanggamus dan Camat Bulok Ristika Trianita mengunjungi tempat tersebut bersama rombongan.
Retno mengatakan, pihaknya akan mengundang tim ahli dari Bandung untuk meneliti batu tersebut agar bisa diketahui informasi sebenarnya.
AFNAN HERMAWAN
2 komentar
Tanah Lampung kaya akan Sejarah dan Budaya tapi amat disayangkan seolah Lampung tertinggal oleh ketidakpedulian dan acuhnya Pemerintah Daerah Lampung terhadap pentingnya pengenalan Sejarah Peradaban Nenek Moyang Bangsa