Panik Semalam Tsunami Pesisir Bandarlampung

BANDARLAMPUNG (2/8/2019) – Peringatan tsunami untuk Lampung saat gempa 7,4 skala Richter mengguncang provinsi tersebut, Jakarta, dan Banten pada pukul 19.03 malam Sabtu, 2 Agustus 2019, membuat warga pesisir Bandarlampung panik.

Warga  berhamburan dari rumah, membawa kendaraan atau berjalan kaki ke rumah keluarga atau lokasi yang aman dari tsunami. Ada juga yang menunggu kabar di pinggir jalan, berkelompok, tetapi sudah membawa perlengkapan mengungsi.

Ini bukan pertama kalinya warga pesisir Bandarlampung mengungsi, namun untuk pertama kalinya memperoleh pengumuman resmi dari BMKG. “Waktu Krakatau meletus akhir Tahun 2018 tidak ada pengumuman. Warga mengungsi karena air laut surut,” ujar Dedi, warga Gudang Lelang.

Seperti kepanikan sebelumnya, ada juga warga yang terluka. Dina, penduduk Sukaraja, luka di kening karena terburu-buru melompat. Dandi, seorang anak berusia 2 tahun, terjatuh bersama ibunya saat hendak mengungsi di Gudang Lelang.

Dalam 10 tahun terakhir, warga pesisir Bandarlampung sudah lima kali dihebohkan tsunami. Warga pun membiarkan rumah mereka, mencari tempat yang lebih tinggi, dan pulang setelah merasa sudah aman.

Ramai hingga pukul 22.00, jalanan mulai sepi dari warga  menjelang dinihari. BMKG mengumumkan peringatan dini tsunami berakhir pukul 21.35.

JUHARSA ISKANDAR DAN RIKI PRATAMA

0 comments:

Posting Komentar