Seperti isu tsunami saat Gunung Anak Krakatau meletus pada akhir Tahun 2018, warga mengungsi ke berbagai tempat, termasuk rumah kerabat, namun paling ramai ke Kantor Pemprov. Umumnya warga mulai mengikuti informasi dan mengetahui peringatan tsunami berakhir pukul 21.30 setelah diumumkan pukul 19.10.
Wali Kota Bandarlampung Herman HN mengunjungi warga yang mengungsi, dengan membawa air minum dan nasi bungkus. Menurutnya, mengungsi sudah tindakan tepat menghindari tsunami.
Gubernur Lampung H. Arinal Djunaidi dan Wagub Chusnunia Chalim juga datang menyapa warga menjelang tengah malam. Lewat petugas terkait, termasuk BMKG, mereka memberitahukan penduduk pesisir tentang sudah selesainya peringatan tsunami.
Gempa 7,4 skala richter mengejutkan warga Lampung menjelang Isya malam Sabtu, 2 Agustus 2019. Hampir seluruh warga Lampung merasakannya, termasuk Waykanan, Tulangbawang, dan Mesuji. Pusat magnitude terjadi selatan Sunda, 147 KM barat daya Sumur Banten, dengan potensi tsunami di pesisir Pandeglang, Lebak, Lampung Selatan, Tanggamus, dan Pesisir Barat.
Hiruk pikuk tsunami malam Sabtu berakhir. Jalanan di Pesisir Bandarlampung kembali sepi. Tempat pengungsian, terutama Kantor Pemprov, mulai kosong. Hanya beberapa warga bertahan, itu pun menunggu subuh.
JUHARSA ISKANDAR DAN RIKI PRATAMA
0 comments:
Posting Komentar