Pejalar SMA berusia 15 tahun itu, bahkan, meraung sejak pukul 02.00 dinihari, begitu ambulan yang mengangkut keluarganya dari RS Bob Bazar Kalianda tiba. Ia terus didampingi kakeknya Junaidi Sariman, Mardina, dan kerabat lain.
Warga Jalan Kenari, Gang M. Zen, RT 03 RW 05. Kelurahan Tanjung Aman, Kotabumi Selatan, Lampung Utara, pun seakan diliput duka yang dalam menerima jenazah dan melepasnya ke pemakaman. Banyak dari mereka menilai Jufebri Mars sebagai orang baik selama ini.
Jufebri Mars, 37 tahun, Santiah, 35 tahun, Dino Framdan, 8 tahun; Dini Pratiwi, 4 tahun, tewas diseruduk saat mereka berhenti di Tanjakan Tarahan, Minggu Pagi 27 Oktober. Keluarga itu berangkat dari Kotabumi hendak menghadiri kondangan ke Jalan Dr. Soesilo, Bandarlampung, namun menginap di tempat adik ipar di Babatan, Lampung Selatan.
Korban kecelakaan satu keluarga itu dimakamkan satu liang lahat di Tempat Pemakaman Umum Penitis, Tanjung Aman, Kecamatan Kotabumi Selatan, Lampung Utara. Selain kerabat dan tetangga, tampak hadir pelajar SMA tempat Dhoni bersekolah.
Ahmad Taslim, Lurah Tanjung Aman, mengatakan sejak pagi, keluarga yang sedang hajatan di Bandarlampung, memang, bertanya-tanya tentang Jufebri. Baru tahu tewas kecelakaan dari media sosial menjelang siang.
ADI SUSANTO
Posting Komentar