Para siswa itu datang untuk mendapatkan tumbler (botol plastik) yang telah disediakan panitia sebanyak 29.600 botol. Di tempat acara sudah menunggu perwakilan pemerintah provinsi dan pencatat rekor, MURI.
Sekretaris Lembaga Perlindungan Anak Tulangbawang Barat Ari Gunawan Tantaka prihatin dengan kejadian tersebut. Panitia atau Dinas Pendidikan tidak peka, hanya demi sebuah acara dan gengsi mengorbankan keselamatan anak. Seharusnya mereka diantar orang tua atau guru ke tempat acara, dan menggunakan kendaraan yang layak.
LPA, katanya, mengapresiasi kegiatan ini karena mengangkat nama kabupaten dengan program mengurangi sampah plastik. Tapi, mengabaikan keselamatan pelajar itu masalah serius.
FATHUL M EFENDI
Posting Komentar