Kisah Pengamen Biayai Suami Stroke di Lampung Tengah


BANGUNREJO (1/11/2019) – Kondisi pasangan suami istri Sigit dan Bariah cukup memprihatinkan. Untuk bertahan hidup dan biaya berobat, sang istri harus mengamen puluhan kilo meter.

Sigit, 61 tahun dan istrinya Bariah 54 tahun tinggal di Dusun lll , Kampung Mekarjaya, Kecamatan Bangunrejo, Lampung Tengah. Keluarga tersebut masih kategori termiskin di desa tersebut. Sigit dan Bariah memilik empat anak. Tiga anaknya sudah berumah tangga dan tinggal di luar Kabupaten Lampung Tengah, sedangkan satu anak yang kini masih kelas lll SMP tinggal bersama di rumah.

Untuk memenuhi kehidupan sehari –hari, Bariah rela ngamen dengan alat seadanya, berangkat pagi pulang petang. Dalam mengamen Bariah rela berjalan kaki hingga puluhan kilo meter dan kadang nebeng kendaraan yang lewat.

Bariah, Jumat, 1 November 2019 di kediamanya menuturkan, keluarganya pernah tidak makan karena tidak ada bahan yang dimasak. Sementara hasil ngamen tak cukup untuk memenuhi hidup, sedangkan suaminya , terkena Stroke.  Bariah mengamen sampai Kotabumi ,Lampung Utara dan Natar Lampung Selatan. Dia berharap, pemerintah memberikan bantuan seperti PKH, dan KIS, agar sedikit meringkan beban hidupnya.  Apalagi suami yang lagi sakit. Sigit mengatakan, dirinya sudah dua tahun terkena sroke.

Ketua PKK dan rombongan Kampung Mekarjaya menyambangi keluarga Sigit dan Bariah. Yuli Hartati Selaku ketua tim PKK berharap kepada Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah agar perhatian khusus untuk warganya yang saat ini sangat membutuhkan.

Pairin, Kepala Kampung Mekarjaya juga menjelaskan,  ada 60 rumah warga yang rumahnya tidak layak huni. Kampung sudah mengajukan dan di Tahun 2017 10 unit rumah sudah mendapat bantuan.

SIGIT SANTOSO

0 comments:

Posting Komentar