Ketua Koperasi Tegarindo Firman Jaya mengatakan, selain pertama di Lampung, teknologi pengeringan yang dipakai pertama di Sumatera. Mereka memulai dari lahan 2.500 meter dan bertarget hingga 20 hektare, untuk mencukupi kebutuhan garam di Pesawaran.
Arifin, pengawas produksi, mengatakan air laut di Legudi sangat cocok untuk material garam. Pengeringan memakai sistem prisma, berukuran 10 x 100 meter. Cukup disinari matahari dalam tempo 2 jam dan bisa terus produksi pada saat hujan.
Lampung membutuhkan 121.271 ton garam per tahun. Seluruhnya berasal dari luar provinsi, di antaranya dari Jawa Barat dan Jawa Timur.
JUHARSA ISKANDAR
0 comments:
Posting Komentar