Sigit Sudarsono, peneliti tersebut, mengatakan hal itu, Selasa 21 Januari 2020, terkait protes warga sekitar sehari sebelumnya. Masyarakat meminta pabrik tersebut tutup karena limbahnya menyengat dan menghitami sungai.
Menurut Sigit, selama ini mereka mengemas limbah pabrik penyulingan pala dalam bentuk braket. Namun saat musim hujan, tumpukan limbah mencair dan mengalir ke sungai sekitar, yang masih dimanfaatkan warga untuk MCK.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pesawaran Sopyan Gani mengatakan ia kekurangan petugas untuk menyelidiki limbah di pabrik tersebut. Selama ini, manajemen di sana melaporkan kepada mereka tidak ada masalah.
IWANSYAH
0 comments:
Posting Komentar