Eni, gadis Dusun Tulung Selapan, Rajabasa Lama, Labuhanratu, Lampung Timur itu, seringkali menangis ke pelukan ibunya. Dengan usia 20 tahun, ia juga ingin hidup layak seperti remaja lainnya. Tetapi seperti tak ada jalan keluar.
Yang membuatnya sering menangis belakangan ini adalah harapan palsu dari puluhan orang yang datang ke rumahnya dengan menyebut akan memfasilitasi hidupnya. Hingga Senin, 27 Januari 2020, setiap yang berkunjung dan mendata tak pernah kembali.
Dian Ansori, petugas P2TP2A Lampung Timur mencurigai ada yang mempermainkan gadis disabilitas itu. Ia juga curiga bantuan untuk remaja puteri itu sudah tersedia, tetapi tidak pernah diserahkan oleh petiugas terkait.
WAHYU AFRIANSYAH
Posting Komentar