Petani Lampung Punya Tanaman Obat Corona


BANDARJAYA (12/5/2020) – Pohon penghasil Eucalyptus yang dilouncing Kementerian Pertanian sebagai Inovasi Antivirus Covid-19 berbasis Eucalyptus ternyata sudah sejak lama ditanam dan diproduksi industry rumahan di Bandarjaya, Lampung Tengah.

Eko M Cahyo, warga Kecamatan Bandarjaya, Kabupaten Lampung Tengah mengaku kaget mendengar kabar tanaman yang dibudidayakannya sejak 2017 diluncurkan Kementan sebagai alternatif obat Covid-19 beberapa hari lalu. Eko memiliki tanaman Eucalyptus globulus seluas dua hektar yang saat ini sudah setinggi sekitar dua sampai tiga meter.

Eko, Selasa, 12 Mei 2020, mengatakan, dia sudah memproses daun Eucalyptus yang di-launching Kementerian Pertanian sebagai inovasi antivirus Covid-19 menjadi minyak yang siap digunakan pasien. Dia mempekerjakan enam orang karyawan.

Pengolahan minyak eucalyptus ini  dilakukan dengan cara penyulingan uap dari bahan baku daun ecualyptus globulus menjadi cairan ecualiyptus yang diakui dapat membasmi virus corona. Meski produksi minyak ecualyptus hasil perkebunan miliknya ini masih sangat terbatas, namun pengumuman pemerintah terhadap temuan  inovasi anti virus covid-19 berbasis ecualyptus ini mendorong  motivasi baru baginya untuk terus meningnkatkan hasil produksinya serta  berkomitmen membantu pemerintah dalam menggulangi covid-19.

Eko mengaku telah menyiapkan sampel produksinya untuk disumbangkan kepada para pasien penderita covid-19  melalui tim gugus tugas penanganan covid-19 Provinsi Lampung. Sebelumnya, Kementerian Pertanian  melaunching inovasi antivirus berbasis eucalyptus di Jakarta, Jumat, 8 Mei 2020 lalu. Produk inovasi ini merupakan hasil uji lab para peneliti pertanian yang dinilai mampu menangkal penyebaran virus corona.

PANDAWA AF

0 comments:

Posting Komentar