Dalam bunker berukuran 3 x 2 meter, Densus 88 menemukan senjata api rakitan, 8 senjata tajam, senapan angin, sebilah panah, dan sejumlah alat perakit senjata api. Polisi mencurigai dari penemuan sebatang besi di bagian atas.

Upik Lawanga sudah 14 tahun menetap di Seputih Banyak bersama isteri dan 6 anaknya, sebelum ditangkap Senin, 23 November lalu, bersama 22 tersangka teroris lainnya. Selama belasan tahun ia hanya dikenal sebagai Udin Bebek karena memiliki peternakan hewan tersebut di sana.

Taufik dianggap sebagai profesor bom di Jemaah Islamiyah. Murid dr. Azhari, otak serangkaian aksi terorisme, termasuk pengeboman Bali pada Tahun 2002. Setelah melakukan aksi terorisme di beberapa tempat, Upik kabur dari Poso, Sulawesi Tengah, pada Tahun 2007, dan kemudian menetap di Lampung.

Kombes Ahmad Ramadhan, Kabag Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri dan Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad melihat Upik lihai dalam bersembunyi. Rumahnya berada di tengah sawah, jauh dari permukiman warga.