Slamet menderita lumpuh sejak tiga tahun lalu akibat jatuh dari pohon rambutan. Kondisinya makin parah karena tulang ekor patah hingga memicu rasa sakit berkepanjangan. Selama terkungkung kelumpuhan, pria berusia 49 tahun tersebut cuma berobat sekali.

Pria lumpuh ini tergolek di rumah ibunya bernama ponijem. Istri sudah lama lari dan kawin lagi begitu mengetahui Slamet menderita kelumpuhan. Salah satu anak perempuannya merantau ke negeri orang. Dia pasrah menungu ajal.

Kemalangan pria lumpuh menarik perhatian pejabat pemerintah dan anggota dewan. Wakil Ketua I DPRD Tulangbawang Barat Busroni, Kabid Yankes Dinas Kesehatan Karyawanto, Kepala Puskesmas Kartaraharja dokter Rodho, Camat Tulangbawang Udik Iwan Setiawan, Dinas Sosial, dan Polres Tulangbawang Barat menggeruduk rumah Slamet, Sabtu 16 Januari 2021.

Mereka tersentuh atas penderitaan Slamet selama bertahun-tahun. Lebih sekadar perhatian, anggota DPRD dan Pemkab Tulangbawang Barat memberikan bantuan sembako, finansial hingga fasilitas kesehatan gratis.

Pemeriksaan dokter Rodho menyimpulkan kelumpuhan Slamet akibat cedera tulang belakang segmen bawah. Cedera ini menyerang organ saraf otonom pengatur fungsi buang air kecil hingga BAB. Karyawanto mengupayakan pengobatan Slamet dengan fasilitas JKN Mandiri beralih PBI atau Penerima Bantuan Iuran dari pemerintah alias gratis.