Pada pukul 15.00 Minggu Sore, 31 Januari 2020, Badar, sang ayah, menghembuskan nafas terakhir. Mereka ingin segera membawa pulang. Karena birokrasi memperoleh ambulans sedikit rumit, warga Pasir Muncang itu pun sepakat membawa jenazah dengan roda empat bak terbuka.
Peristiwa itu menarik perhatian warga dan wartawan yang biasa bertugas di sana. Mereka memprotes pengangkutan jenazah. Suhaili, salah seorang di antaranya, melihat sejumlah ambulans parkir di RSUD milik Pemerintah itu.
Setelah ribut beberapa saat, pihak RSUD Batin Mangunang akhirnya menelepon sopir ambulans. Jenazah pun disepakati dibawa pulang, tidak dengan mobil bak terbuka.
Suhaili, warga yang ikut prores, mengatakan sudah tidak zamannya lagi jenazah dibawa tidak terhormat saat ini. Apalagi ambulans banyak. Kendaraan tersebut dibeli dengan uang rakyat.
WISNU
Posting Komentar