Kamto, salah seorang petani, mencoba menjual online agar tetap bisa menafkahi anak dan isteri. Hasilnya lumayan. Jika petani lain pendapatannya tinggal 20 persen, ia masih bertahan di sekitar 50 persen dari sebelum pandemi.
Warga Giham itu menjual jambu jamaika Rp20 ribu per kg, yang biasanya terdiri dari 4 buah. Untuk pemesan online, ia mengenakan ongkos. Pesanan banyak datang dari Bandarjaya dan Bandarlampung, tapi masih minim dari Jawa.
Kamto bertahan sebagai petani jambu jamaika karena tanaman ini terus berproduksi. Selesai berbuah, berbunga lagi, seperti tidak ada putus-putusnnya. Dengan memiliki 34 batang, ia menghidupi anak dan isterinya.
Pria Giham, Sekincau itu juga menanam strawberry, yang juga mulai dipesan online, karena rasa tanaman Lampung Barat sedikit berbeda.
LILIANA PARAMITA
Posting Komentar