Penumpukan terjadi setelah pukul 01.00 dinihari. Setidaknya tujuh bus antar-provinsi masuk ke Pelabuhan Bakauheni, dan saat diperiksa di pintu masuk rata-rata hanya membekali diri dengan sertifikasi vaksin, tidak disertai rapid test atau swab antigen berlaku sehari.
Ahmad, salah seorang pedagang di Bakauheni, menyebut gejala pelonjakan penumpang di Bakauheni terjadi sejak PPKM Darurat selesai 25 Juli dan diganti dengan PPKM Level 4. Seluruhnya terjadi dinihari.
Rohmat, salah seorang penumpang dari Baturaja ke Jakarta, mengatakan, saat ini, warga menuruti apa saja kehendak Pemerintah saat ini. Ia siap bayar rapid tes Rp80 ribu asal bisa menyeberang dan bisa melanjutkan bisnis.
Namun, pria berusia 40-an itu menyesalkan peraturan tidak dilengkapi dengan kesiapan petugas. Ia melihat aturan vaksinasi dan rapid tes bisa tidak berguna karena kerumunan. Jarak antar penumpang hanya per senti, tidak semeter dua meter, sesuai aturan yang didengungkan beralas protokol kesehatan.
ROY SHANDI
Posting Komentar