Maryani, 42 tahun, bersama dua anaknya, Ladieng Al-Fatih 13 tahun, M Zidan 5 tahun, terbelit kesulitan sosial dan ekonomi sepeninggal Sutarno pada 5 Agustus lalu. Suaminya seorang pekerja bangunan meninggal dunia akibat covid-19 setelah dirawat Rumah Sakit Imanuel Bandarlampung lebih dua pekan.
Sutarno merupakan tulang punggung keluarga. Dengan terputusnya sumber nafkah, keluarga korban covid-19 terpaksa mengandalkan belas kasihan saudara terdekat. Namun, bantuan keluarga tentu hanya sementara. Ahli waris bukan cuma kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mereka juga kebingungan memikirkan kelanjutan pendidikan anak-anak.
Waryono, kakak ipar almarhum, mengatakan keluarga besar berusaha semampunya menanggulangi kesulitan ekonomi istri dan anak-anak Sutarno. Namun, mereka juga menunggu bantuan Pemkot Bandarlampung.
Posting Komentar