Dinding hingga konstruksi atap rumah Basori lapuk setelah
dihuni puluhan tahun. Pemilik tidak mampu memperbaiki rumah karena kondisi
ekonomi tidak mampu. Apalagi pria 77 tahun tersebut terserang gatal-gatal
selama dua tahun terakhir. Seluruh harga benda ludes buat pengobatan.
Peratin Pekon Walur Yoyon mengatakan warga tergerak
bergotong-royong merehab rumah Basori karena dinding hingga atap lapuk. Kondisi
rumah membahayakan penghuni. Pedrbaikan rumah menggunakan dana swadaya dan
bantuan dermawan pekon setempat.
Anton, koordinator rehab rumah Basori, menyebut perbaikan
rumah semula hanya bagian tertentu. Begitu dibongkar, seluruh konstruksi
termasuk dinding ternyata sudah rapuh. Kondisi bangunan menghendaki perbaikan
menyeluruh mulai dinding depan dan belakang sampai atap. Biaya material kayu
sekitar Rp5 juta sampai Rp6 juta. Biaya kemungkinan bertambah sesuai kebutuhan.
Pemilik rumah, Basori, kakek berusia 77 tahun, warga Dusun
Matapais, Desa Walur, menderita gatal-gatal selama dua tahun terakhir. Penyakit
semula hanya menyerang kaki dan kini menjalar seluruh tubuh. Dari detik, menit
hingga sehari 24 jam tidak henti menggaruk ujung kepala sampai kaki.
Selama didera gatal-gatal, Basori berobat kesana-kemari
terutama dokter umum dan pengobatan alternatif. Ia datangi dokter seputar Krui,
Pesisir barat, sampai Liwa, Lampung Barat. Gatal-gatal tak kunjung sembuh.
Peratin Walur Yoyon membawa Basori ke Rumah Sakit Abdul
Moeloek Bandarlampung dengan bantuan pengobatan pemerintah. Penderita berharap
mendapat penanganan dokter spesialis agar penyakit segera sembuh. Basori ingin
mencari nafkah lagi jika kembali sehat.
Posting Komentar