Belasan rumah tersebut nyaris tanpa atap semalaman setelah disapu puting beliung, apalagi hujan turun dari magrib dan baru berhenti pukul 22.00 malam.
Warga baru mulai memperbaiki rumah yang disapu puting beliung menjelang siang, dengan mengganti atapnya dengan seng, asbes, atau genteng. Namun sebagian lagi masih dibiarkan, seperti sebuah toko di pasar pagi di sana.
Dewi, pemilik toko yang atapnya diterbangkan puting beliung, mengatakan ia sedang di rumah saat angin kencang datang. Ia baru mengecek keadaan setelah pukul 22.00 malam karena hujan turun sejak sore.
Karni, warga Tanjung Tirto, Way Bungur, Lampung Timur mengatakan rumahnya basah hingga tengah malam karena atapnya disapu puting beliung. Mereka bisa berbenah dinihari dan memperbaikinya setelah pagi.
Camat Way Bungur, Lampung Timur, Lusi Apriana, mengatakan dari ke-16 rumah yang atapnya disapu puting beliung, 2 rusak berat, 2 rusak sedang, dan 12 rusak ringan. Ia menyebut sudah melapor ke BPBD dan Dinsos Kabupaten.
MUHAMMAD FARID
Posting Komentar