Demo massa pekerja kebersihan didukung mahasiswa dan simpatisan masyarakat. Aksi sempat diwarnai kericuhan. Massa dicegah mendekati gerbang Pemkot Bandarlampung oleh sejumlah orang terduga preman. Beberapa orang ini bahkan coba mendesak massa demo segera membubarkan diri.
Identitas dan tujuan pembubaran demo pekerja kebersihan Bandarlampung tidak jelas. Sementara aparat kepolisian dan Pol PP berjaga di balik pagar. Massa bergeming dan tidak takut dengan upaya pembubaran paksa. Orasi pemecatan petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Bandarlampung berlanjut.
Salah satu pekerja, Rianto, mengaku dipecat tanpa alasan dan tidak diberikan pesangon. Ia bersama rekannya berupaya mempertanyakan alasan pemecatan tetapi tidak mendapatkan tanggapan. Alasan pemecatan tidak diberitahu tiba-tiba surat sudah dikirim ke rumahnya.
Rianto hanya menerka-nerka pemecatan tersebut sebagai dampak unjuk rasa sebelumnya soal tuntutan pembayaran gaji. Bagi pekerja, perihal gaji merupakan hak dan tidak patut dijadikan alasan pemecatan.
Koordinator aksi Arfan mengatakan aksi massa pekerja kebersihan menuntut upah dua bulan dan pemecatan sepihak. Perwakilan massa sudah bertemu Dinas Tenaga Kerja dan Pemkot Bandarlampung. P2KBL meminta Dinas Tenaga Kerja melakukan mediasi dengan Dinas Lingkungan Hidup. Jika tidak ada kesimpulan maka bakal menempuh proses perselisihan hubungan industrial.
Asisten I Bidang Pemerintahan Pemkot Bandarlampung Budiman membantah pemecatan sepihak terhadap sembilan pekerja kebersihan. Pemerintah tidak melakukan PHK buruh tetapi pemutusan tenaga kontrak berdasarkan hasil evaluasi.
0 comments:
Posting Komentar