Budidaya Ayam Kalkun Secara Otodidak di Pringsewu

ADILUWIH (15/10/2022) – Banyak orang menggeluti peternakan unggas, namun hanya sedikit mengembangkan ayam kalkun. Seorang warga Kotawaringin, Kecamatan Adiluwih, Pringsewu, membudidayakan ayam kalkun secara otodidak hingga ratusan ekor.

Maryanto mengawali budidaya ayam kalkun tiga tahun lalu dengan niat coba-coba. Ia tidak memiliki pengetahun dan pengalaman beternak kalkun. Banyak orang menyarankan beternak ayam kampung, ayam broiler, itik, angsa atau puyuh. Pria ini bergeming dan tetap memilih budidaya ayam kalkun.

Rintisan peternakan kalkun bermodal 10 ekor masing-masing dua pejantan dan delapan betina. Unggas ini sekarang sudah berkembang menjadi 190 ekor dalam tiga tahun. Jumlah pemeliharaan di kandang saat ini tentu tidak termasuk ratusan ekor lainnya yang sudah terjual ke berbagai daerah.

Awal pembudidayaan ayam kalkun mengalami kesulitan terutama masalah penyakit dan cara pemberian pakan supaya cepat gemuk. Maryanto belajar sendiri dari waktu ke waktu dengan penuh ketekunan. Ia sekarang mengetahui ayam kalkun jadi sakit-sakitan jika kandang kotor dan pakan tidak sehat.

Peminat ayam kalkun terbanyak jenis ternak. Kalkun ukuran terkecil umur seminggu dijual Rp35 ribu, usia sebulan Rp65 ribu dan umur dua bulan laku Rp125 ribu per ekor. Ada juga pembeli telur ayam kalkun dengan harga Rp12 ribu per biji.

Warga Pringsewu, Mang Sadek, tertarik membudidayakan ayam kalkun karena mengasyikkan. Ia membeli pasangan jantan dan betina. Harga kalkun cukup tinggi dan pasaran juga ramai. Sementara pembudidayaan kalkun baru sedikit.

PIYAN AGUNG

0 comments:

Posting Komentar