Harga Karet di Mesuji Merosot sejak Harga BBM Naik

MESUJI (2/10/2022) - Petani karet di Way Serdang dan Simpang Pematang,  Mesuji, menjerit dalam dua pekan terakhir. Sejak harga bahan bakar minyak naik, nilai jual getah tanaman mereka merosot dari biasanya 10 ribu per kilogram menjadi hanya 5 – 6 ribu per kilogram.

Meski harga karet dunia sedang cenderung naik dan harga karet di provinsi lain bertahan antara 10 hingga 13 ribu per kg, petani di Way Serdang dan Simpang Pematang terpaksa menjual murah karena pengumpul hanya berani membayar 5 hingga 6 ribu perkilogram.

Joni, petani sadap karet di Way Serdang, Mesuji, mengatakan turunnya harga terjadi sejak harga BBM naik. 

Hal yang sama diungkapkan Suhariyanti, penyadap karet di Simpang Pematang. Ia menyatakan kebingungan harga karet di Mesuji lebih rendah dari Sumatera Selatan dan turun setelah harga BBM naik.

Pernah menikmati harga karet 24 hingga 25 ribu perkilogram pada Tahun 2014, kedua petani itu mengatakan harga karet terus turun, sehingga mereka tidak bisa lagi memupuk tanaman atau memikirkan peremajaan.

Para penyadap karet lebih menjerit karena saat ini harga kebutuhan sehari-hari melonjak setelah harga BBM naik. 

Joni mengaku hanya bisa menyadap 60 hingga 70 kilogram sepekan, berpenghasilan kotor 300 ribu karena masih dipotong 100 ribu untuk pemilik lahan.

Dengan penghasilan 200 ribu sepekan, Joni menyebut penyadap kini hanya berpenghasilan 30 hingga 40 ribu per hari. Tak lagi bisa mencukupi kebutuhan hidup keluarga.

SULISTIONO 

0 comments:

Posting Komentar