Menunggu Rumah Muhaimin Iskandar Roboh di Pringsewu

PRINGSEWU (7/10/2022) -  Namanya Muhaimin Iskandar. Namun nasibnya tidak sebaik Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa. Rumahnya geribik, mulai bolong di sana sini, terutama di bagian belakang. Dindingnya juga sudah ditopang agar tidak roboh.

Rumah Muhaimin Iskandar juga tidak sehat. Dari depan, ruang tengah, dan kamar, masih berlantaikan tanah. Sringatin, sang isteri, memperlihatkan tiga orang anaknya sakit tipus sudah sebulan. Mereka dirawat di ruang yang pengap itu karena sehari-hari hanya berpikir bagaimana tetap bisa makan.

Tinggal di Pekon Bandung Barat, Adiluwih, Pringsewu, Muhaimin Iskandar dan Sringatin juga merasa menjadi anak tiri bangsa pada saat ini. Tergolong bersahaja karena hanya bekerja serabutan, mereka tidak mendapat bantuan apa pun dari Pemerintah, termasuk PKH dan BNPT.

Muhaimin Iskandar pernah memperoleh bantuan, tetapi sudah diputus sejak dua tahun yang lalu. Mereka melihat bansos dengan berbagai jenis masih terus mengalir di pekon tersebut, namun penerimanya umumnya warga yang mampu.

Tidak hanya Muhaimin Iskandar yang berumah geribik di Pekon Bandung Barat, Adiluwih, Pringsewu. Nur Hidayat dan isterinya Parlina juga mengalami yang sama. Selain tidak pernah didata untuk memperoleh bedah rumah tidak layak huni, mereka juga tak lagi memperoleh PKH, BNPT, atau bansos lain.

Dibandingkan dengan Muhaimin Iskandar, Nur Hidayat memang lebih lumayan. Isterinya rajin membuat gula. Mereka juga dipercaya memelihara ternak kambing. Mereka melakukan itu semua karena salah seorang anaknya ingin menjadi polwan.

Kepala Dusun 1 Pekon Bandung Barat, Muhammad Daul Anwar, mengakui kesahajaan keluarga Muhaimin Iskandar dan Nur Hidayat. Ia juga mengetahui keduanya bekerja serabutan, tidak memiliki lahan pertanian untuk digarap.

Soal bedah rumah, Muhammad Daul Anwar mengatakan pihaknya sudah pernah mengusulkan, tetapi tidak ada realisasi hingga saat ini. 

Ia juga mengakui kedua keluarga itu tidak memperoleh bantuan saat ini, karena sistem yang berlaku di Pekon tersebut digilir rata ke seluruh warga agar semua penduduk mencicipi. 

PIYAN AGUNG

0 comments:

Posting Komentar