Kios pertanian Desa Tanjung Qencono menyediakan sarana produksi pertanian seperti pupuk, obat-obatan, bibit, dan kapur dolomit. Kios mendapatkan pasokan 16 ton pupuk urea bersubsidi. Pupuk jatah gapoktan ini sudah dibagikan merata kepada petani msing-masing satu sak seharga Rp130 ribu.
Pembelian jatah pupuk urea bersubsidi wajib satu paket dengan satu kantong kapur dolomit senilai Rp20 ribu. Dolomit dengan kandungan kalsium dan magnesium berfungsi mengembalikan kesuburan dan menetralkan keasaman tanah.
Petani jagung, Yanti, terpaksa menebar pupuk urea bercampur kapur dolomit. Tanaman sebenarnya hanya membutuhkan pupuk dan tidak perlu dolomit. Karena kios mewajibkan pembelian satu paket, petani tidak punya pilihan. Kios menolak jika petani hanya membeli pupuk urea.
Ketua Gapoktan Desa Tanjung Qencono Sugito mengatakan kelompok tani tidak pernah diajak berembuk atau menyarankan penjualan paket pupuk bersubsidi dan kapur dolomit. Jika petani hanya membutuhkan pupuk tidak semestinya dipaksa membeli kapur dolomit.
Pemilik kios pertanian, Widodo, mengatakan petani membutuhkan pupuk urea maupun kapur dolomit. Pembelian kedua jenis sarana produksi pertanian lebih baik disatukan daripada bolak-balik dua kali. Namun, kios tidak mewajibkan pembelian satu paket. Petani tetap dilayani jika hanya membeli pupuk urea.
MUHAMMAD FARID
0 comments:
Posting Komentar