Dalam sepekan terakhir, para petani berusaha gotong royong, untuk mengumpulkan batu dan pasir di sekitar bendungan dan menambal bangunan yang jebol. Namun perbaikan secara tradisional itu belum membuahkan hasil untuk mengalirkan sungai ke Tanjung Kerta.
Muhkrozi, Salah seorang ketua kelompok Tani pengguna Air Way Khilau, mengatakan jebol bendungan di Padang Cermin diketahui oleh banyak pihak, mulai dari Pemerintah Kabupaten Pesawaran dan Pemprov Lampung. Namun, belum tindakan dari keduanya hingga akhir November.
Sumara, Ketua DPD Lipan Pesawaran, mengatakan, kalaupun Pemkab dan Pemprov belum bisa membangun kembali bendungan jebol, ia meminta keduanya mengirim alat berat untuk membantu petani menutupi bangunan yang rusak agar persawahan warga tetap produktif.
PIYAN AGUNG
Posting Komentar