Kasatreskrim Polres Pesawaran AKP Supriyanto Husin mengatakan Ar, sang suami, selama ini berada di kebun dan baru tiga hari pulang. Dinihari itu, ia membangunkan isterinya, En, meminta disiapkan makanan sahur, tetapi wanita beranak satu itu tidak bangun karena belum waktunya.
Khawatir pria berusia 30 tahun itu ribut, karena mulai jengkel dan main tebas pepaya di sekitar rumah, Aminah, sang mertua, yang sudah berusia 60 tahun, memasak ayam sesuai permintaan, dan memberitahu puterinya saat selesai.
Setelah masakan selesai, sang isteri memberitahu suaminya. Tapi pria, yang beberapa tahun lalu pernah berobat ke RS Jiwa Lampung itu, marah. Ia mengejar-ngejar wanita itu dengan golok, membacoknya beberapa kali, hingga gagangnya patah, dan mencekiknya hingga meninggal.
Ketua RT setempat, Eka Aprianingsih, yang juga bertempat tinggal bersebelahan dengan kedua pasangan suami isteri itu, menyebut warga baru berkumpul pukul 03.00, mengamankan pria tersebut beramai-ramai.
Keluarga juga memutuskan memindahkan rumah duka ke Desa Bangun Sari, Negeri Katon, Pesawaran, di rumah Sengguh, orang tuanya. Pemakamannya baru dilakukan sore hari, karena jenazah diautopsi di RS Bhayangkara, Bandarlampung.
Ketua RT Eka dan Budi, yang juga tetangga, menyebut mereka sering mendengar kedua pasangan suami isteri itu ribut. Kalau hal itu terjadi, pria itu memecahkan apa saja yang dikehendakinya.
PYAN AGUNG
0 comments:
Posting Komentar