Dalam konferensi pers Jumat, 31 Maret 2023, Kapolres Tulangbawang AKBP Jibrael Bata Awi, mengatakan pembunuhan terjadi pada Minggu, 12 Maret 2023 lalu, setelah merencanakannya sejak sepekan sebelumnya, dengan memesan racun jenis putas berharga 117 ribu rupiah lewat online.

Begitu putas tiba,di Gedung Karya Jitu, Rawajitu Selatan, 12 Maret 2023, pria berinisial BP tersebut meminta keponakannya mengantar ke rumahnya. Racun tersebut pun ia masukkan sesendok ke dalam gelas berisi air putih, membangunkan isterinya, dan memaksanya meminumnya.

Selesai memaksa isterinya berinisial SI minum air putih bercampur putas, pria berusia 28 tahun tersebut berangkat ke tambak, memberi makan udang.

Dalam waktu 30 menit, wanita berusia 30 tahun itu sudah kejang. Sang suami sempat mencoba menetralisir dengan air kepala muda dan membawanya ke Puskesmas setempat, namun setiba di sana meninggal dunia.

Kakak kandung almarhum curiga, Keluarga melapor ke Polsek setempat dan Polres Tulangbawang karena melihat kematian adik mereka tidak wajar. 

Tim Tekab 308 mulai mencurigai sang suami karena sudah menjalin hubungan dengan adik iparnya berinisial Am sejak Tahun 2021 lalu, sering dicurigai isterinya, dan adik ipar meminta pertanggungjawaban karena mulai hamil pada 23 Februari 2023, setelah 9 kali berhubungan badan sejak 21 Juni 2022.

Petambak di Dipasena tersebut siap menikahi adik iparnya, namun persoalan muncul, karena sang adik ipar tidak mau menjadi isteri kedua atau dimadu.

Karena lebih memilih adik ipar, pria berusia 28 tahun tersebut memutuskan membeli racun putas untuk mengakhiri hidup isterinya.

AKBP Jibrael Bata Awi mengatakan pria pekerja tambak itu ditangkap pukul 14.30, Kamis, 30 Maret 2023, di rumah mertuanya di Kampung Tri Dharma Wirajaya, Banjaragung, Tulangbawang.

Dalam pemeriksaan, sang suami menyebut ia sudah memperoleh dua anak dari perkawinan dengan isterinya yang dibunuhnya, Ia juga menyebut sudah menaksir adik iparnya saat mereka menikah.

MAULANA IBRAHIM