Baru 5 Hari, Jalan "Roro Jonggrang" Lampung Mulai Rusak

SEPUTIH BANYAK (6/5/2023) -  Sesuai perkiraan sejumlah warga Seputih Banyak, Way Seputih, dan Rumbia, Lampung Tengah, Jalan “Roro Jonggrang” yang dibangun untuk menyambut Presiden Joko Widodo tidak bertahan lama. Dibangun 1 Mei 2023, sejumlah titik mulai rusak dan bergelombang pada 6 Mei 2023, lima hari kemudian.

Entah karena hanya pengerasan, pada sejumlah titik sirtu mulai bubar, apalagi dilewati truk atau angkutan berat. Bebatuan tajam itu nyaris membuat seorang pengendara sepeda motor terpeleset, Sabtu, 6 Mei 2023.

Dangkalnya pengerasan jalan juga mulai membuat jalan ambelas, yang biasanya lama kelamaan membuat kubangan. Sirtu yang menutupinya pelan-pelan disingkirkan roda-roda kendaraan yang lewat.

Diduga karena dikerjakan terburu-buru, di sejumlah pinggir jalan kubangan menganga, yang siap memangsa roda atau per kendaraan yang terpaksa mengelak jika berpapasan dengan kendaraan berat atau sebaliknya.

Setelah bekerja beberapa hari menjelang kedatangan Jokowi, alat-alat berat sudah tidak ada. Sejumlah warga menyebut dipindahkan ke lokasi lain.

Tidak ada juga tanda-tanda membuat drainase di kiri kanan jalan, untuk menghindari genangan air di kemudian hari. Sebagian titik, kubangan yang lama, bahkan sejajar dengan jalan yang sudah diperbaiki.

Sudah mulai banyak rusak, Jalan “Roro Jonggrang” antara Simpang Randu, Seputih Banyak, ke Rumbia, Lampung Tengah itu membuat daerah sekitar menjadi kawasan berdebu.

Selain membuat jarak pandang jalanan menjadi pendek, warga sekitar harus berbersih berulang kali setiap hari.

Siti Rahayu, seorang pedagang di Sidobinangun, daerah yang batal dikunjungi Presiden Joko Widodo, pada Jumat, 5 Mei 2023, memperlihatkan bunganya, yang ia siram pada pukul 17.00 sore sudah penuh debu pada pukul  19.00 malam.

Pedagang kelontongan itu juga menyebut barang dagangannya menjadi penuh debu setelah jalan diperbaiki. Awalnya ia tidak protes karena mengira debu akan hilang dalam 2 hari. Namun melihat produksi debu berlangsung mulai sepekan, ia bertanya-tanya apakah hal tersebut metode baru pembangunan jalan saat ini.

MUHAMMAD FARID’

0 comments:

Posting Komentar