Gelaran halalbihalal juga menjadi sejarah bagi Batak Muslim Lampung karena menyatukan sejumlah perkumpulan pengajian, mulai dari Siala Sampagul, Ikatan Batak Muslim atau Ikabamus, Muslim Batak Toba, Muslim Karo, Satataring, Padanglawas, dan Satahi Saholoan.
Ikut juga dalam halalbihalal itu persatuan marga-marga, mulai dari Ikatan Keluarga Nasution atau Ikanas, LK Siregar, Keluarga Hasibuan atau Ikamushab, Lubis Muslim, LK Harahap, dan Parlugutan Batubara.
Start mulai pukul 10.00 pagi, warga Batak Muslim yang datang didominasi penduduk yang bertempat tinggal di Bandarlampung. Di masa lalu, terutama sebelum pandemi covid-19, kelompok pengajian atau persatuan marga juga datang dari Kalianda, Pringsewu, Metro, Bandarjaya, dan Kotabumi.
Atas kesepakatan para pengurus pengajian dan marga, halalbihalal tidak dikaitkan dengan politik. Panitia hanya mengundang Gubernur Lampung, itu pun hanya diwakili Kabiro Kesra Ria Andini.
Namun, dalam sambutannya, Kabiro Kesra Ria Andini mengakui warga Batak Muslim tidak terpisahkan dengan keberadaan Provinsi Lampung, karena residen pertama di daerah ini, Gele Harun Nasution, putera dari dr. Harun Nasution, yang juga saudara dr. Idalumongga Nasution, dokter pertama wanita di Indonesia.
Persaudaraan Batak Muslim terasa kental saat seluruh Ketua Pengajian dan Marga dipersilakan menaiki panggung, dengan masing-masing memakai ulos, dengan berulang-ulang meneriakkan “Horas, Mejuah-Juah, dan Njuah-juah.”
Setelah ketua pengajian dan marga berkumpul, warga Batak Muslim pria naik ke atas panggung untuk bersalaman. Adapun yang wanita, bersalaman-salaman terpisah di bawah, sesuai tradisi kaum Muslim, dengan iringan shalawat kepada Nabi Muhammad.
Acara bubar menjelang Zuhur, karena kaum Muslim harus melaksanakan shalat.
Ketua Panitia Kholid Lubis mengatakan persiapan halalbihalal dilakukan sebulan sebelum Lebaran, dengan anggaran yang dikumpulkan dari kelompok pengajian dan marga.
Kholid Lubis mengharapkan halalbihalal yang sama terselenggara di tahun-tahun berikutnya, untuk mempererat silaturahmi perantau asal Batak dan Sumatera Utara di Provinsi Lampung.
JUHARSA ISKANDAR
0 comments:
Posting Komentar