Salimin, pemilik rumah yang berusia 70 tahun, menyebut ia mengetahui kebakaran karena dibangunkan menantunya. Seketika ia mengingat sepeda motor. Namun, begitu ia pegang sudah panas, ia meninggalkannya, dan keluar dari rumah.
Aryanto, Kepala Dusun 1 RW 1, mengatakan pada saat rumah berukuran 7 kali 12 meter itu terbakar, Salimin, isteri, anak, menantu, dan cucunya tidur lelap.
Kepala Dusun itu menyebut sang menantu terbangun karena anaknya yang masih kecil menangis meminta susu. Saat ia hendak ke dapur, ia melihat api menjalar di bagian belakang yang terbuat dari papan. Pria itu pun segera membangunkan seisi rumah, karena api cepat membesar, hingga tidak ada yang bisa diselamatkan, kecuali pakaian di badan.
Dari pagi hingga sore, warga sekitar bergotong royong membersihkan sisa-sisa kebakaran. Mereka juga mengunjungi Salimin yang sudah berusia sepuh hingga malam harinya, yang sementara menumpang di rumah anaknya, untuk menyatakan keprihatinan.
Kanit Reskrim Polsek Pagelaran, Pringsewu, Bripka Aswin Andriyanto mengatakan api baru dapat dipadamkan dua jam kemudian, saat azan subuh. Mobil Pemadam Kebakaran sempat datang untuk mendinginkan hingga pagi.
Bripka Aswin menyebut api berasal dari korsleting listrik. Kerugian ditaksir 50 juta rupiah. Ia mengimbau warga tidak menumpuk steker, karena hal tersebut sering memicu korsleting arus listrik.
PIYAN AGUNG
0 comments:
Posting Komentar