Hasan, seorang warga Bengkunat, curiga, jangan-jangan Gubernur Lampung dan Presiden Joko Widodo belum pernah mendengar penderitaan penduduk di sana. Ia menyatakan siap men-sherlock Jokowi jika berminat berkunjung ke sana.
Derita warga keempat pekon sudah bukan rahasia umum lagi di Pesisir Barat. Untuk mencapai ke sana hanya ada dua jalan, naik perahu atau melewati pantai, dengan risiko siap-siap berhadapan dengan ombak.
Setelah itu melewati jalan darat. Pada musim kemarau, banyak pengojek dari Bengkunat menyediakan jasa di sini. Namun saat musim hujan, yang bisa lewat hanya gerobak. Pada puncaknya, kerbau penghelanya pun bisa terjembab di kedalaman lumpur.
Wakil Bupati Pesisir Barat Zulqoini Syarif mengatakan teriakan warga keempat pekon sudah lama didengar Pemerintah Kabupaten, bahkan sering merasakannya, jika berkunjung, atau mengirim sesuatu, seperti kotak suara pada Pilkada dan Pemilu.
Zulqoini juga menyebut Pemkab membaca setiap keluhan warga sekitar, mulai dari menandu warga sakit dengan jalan kaki berkilo-kilo, ongkos mahal, dan masih banyak warga tidak mengetahui modernisasi di luar daerah mereka.
Hingga Mei 2023, Wakil Bupati menyebut pembangunan jalan di empat pekon, harus atas izin Taman Nasional Bukit Barisan dan perusahaan swasta yang menangani Tambling, kawasan di sana.
Kabid Bina Marga Andrian Sani mengatakan pada Tahun 2022, Pemerintah kabupaten sudah menganggarkan anggaran 4 miliar rupiah untuk pembangunan jalan sepanjang 6 kilometer, dengan lebar dua meter. Namun, hingga Rabu, 31 Maret 2023, belum mendapat izin.
YUAN ANDESTA
0 comments:
Posting Komentar