Banjir terparah terjadi Pekon Way Kerap, Srikaton, Pardawara, Bangunrejo, Kocopuro, Sukajaya, Sudimoro, Kanoman, Sukaraja, Sedayu. Ketinggian air di sekitar ini mencapai 1 hingga 2 meter pada Dinihari, dan baru surut pada pagi harinya, meski masih melewati sejumlah titik.
Seperti pada banjir bandang sebelumnya, longsor terparah terjadi di Pekon Sedayu dan Padawaras. Setidaknya dua titik masih susah dilewati pada Kamis Siang. Pengendara umumnya menahan diri, karena banyak kendaraan terjebak di sana.
Pada sejumlah titik di Pekon Sedayu, Sukaraja, dan Kanoman, genangan air juga masih menutupi jalan dengan ketinggian sepaha hingga setengah meter. Sejumlah kendaraan berusaha melewatinya karena sudah antre berjam-jam sejak subuh.
Hingga Kamis Siang, ketinggian air antara 20 hingga setengah meter. Untuk beberapa titik sejumlah pengendara motor memberanikan diri lewat dengan mendorongnya. Pengendara lain menunggu. Panjang kemacetan pada sore hari masih sekitar 4 km dari arah Kotaagung atau Pesisir Barat.
Antrean kendaraan terutama terjadi sekitar 200 meter dari Simpang Tiga Sedayu ke arah Bandar Negeri Semuong dan Pekon Bangunrejo. Sejumlah pengendara truk berhenti di sana sejak pukul 03.00, karena khawatir melihat derasnya air bah dari pegunungan.
Umumnya warga mengira hujan sejak pukul 08.00 malam tidak berdampak. Meski sempat khawatir, warga berdiam di rumah, dan lelap tertidur.
Sekitar pukul 02.00 Kamis Dinihari air bah muncul dari sejumlah titik, menggenangi ratusan rumah, dan menghanyutkan 2 di antaranya.
Nurul Huda, yang rumahnya hanyut, menyebut ibunya nyaris terbawa banjir karena tidak mengira hujan berdampak banjir bandang dinihari itu. Mereka sekeluarga dibantu warga lain dan tidak bisa menyelamatkan barang apa pun, kecuali pakaian di badan.
Banjir langsung berdampak keJalan Lintas Barat yang lagi ramai karena liburan Idul Adha. Banyak dari travel dan kendaraan pribadi ke arah Pesisir Barat dan Bengkulu terjebak, hingga tidak bisa melanjutkan perjalanan.
Hingga Kamis Siang, sisa air bah masih muncul dari perbukitan. Kayu, sampah hutan, dan bebatuan ikut terbawa banjir bandang.
Sekcam Semaka Zainal mengatakan pihaknya masih mendata lebih akurat berapa rumah terendam, rusak berat dan ringan. Namun ia memastikan dua rumah hanyut. Penghuninya sementara diungsikan ke rumah keluarga.
Zainal juga melihat lambatnya pemulihan arus lalu lintas dari Kotaagung atau Pesisir Barat karena peralatan berat belum masuk lokasi hingga siang.
DEDY NOVRIANZA
Posting Komentar