pTzHC95kDouQYrsREyhoYFkgZJIas4EQAFJtLwOS
Bookmark

Pasar Hewan Kurban Kalianda H-10 Masih Sepi Pembeli

KALIANDA (19/6/2023) – Penjualan hewan kurban di pasaran Kalianda, Lampung Selatan, masih sepi. Banyak pembeli membatalkan transaksi karena khawatir penyebaran penyakit LSD. Karena itu Dinas Peternakan menggalakkan vaksinasi dan memperketat lalu-lintas hewan.

Lapak hewan kurban sapi maupun kambing di seputar Kota Kalianda masih sepi meski hari raya Idul Adha tinggal 10 hari. Periode seperti saat ini biasanya banyak pembeli sudah memesan sapi dan bahkan pembayaran sudah lunas. Mereka tinggal menunggu hari H untuk mengambil hewan kurban.

Pedagang mengeluhkan penurunan omzet sampai 40 persen dibandingkan tahun lalu. Sejumlah pembeli membatalkan transaksi karena adanya penyebaran penyakit Lumpy Skin Disease (LSD). Penyakit kulit ini menular dengan gejala bentol-bentol.

Transaksi batal meski pedagang sudah menunjukkan barcode vaksinasi sebagai bukti stok sapi benar-benar sehat dan memenuhi syarat kurban. Hewan kurban juga rajin dimandikan guna menjaga kebersihan badan maupun lingkungan kandang.

Pemberian pakan pun memilih rumput segar dan makanan tambahan bernutrisi tinggi guna menjaga kesehatan sapi. Salah satu pemilik lapak hewan kurban, Verry, menyebut stok sapi diperiksa rutin dan terakhir sekitar seminggu lalu.

Kepala Dinas Peternakan Lampung Selatan Rini Ariasih bersama petugas vaksinator turun ke desa-desa mengantisipasi penyebaran penyakit LSD. Sebanyak 9.300 dosis vaksin didistribusikan sesuai kebutuhan. Sebanyak 1.300 sapi dan kerbau sudah divaksin LSD dengan tanda barcode pada telinga.

Dinas Peternakan juga memperketat lalu-lintas hewan keluar daerah dengan persyaratan ketat. Hewan harus dilengkapi sertifikat keterangan kesehatan hewan, melampirkan bukti vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) serta keterangan bebas LSD dari laboratorium.

ADE CIPTA

Posting Komentar

Posting Komentar

-->