pTzHC95kDouQYrsREyhoYFkgZJIas4EQAFJtLwOS
Bookmark

Ricuh, Unjuk Rasa Warga ke BPN dan PTPN 7 Pesawaran

GEDONGTATAAN (26/6/2023) -  Unjuk rasa ratusan warga dari 18 desa di Pesawaran ke BPN setempat sempat ricuh, Senin, 26 Juni 2023. Didampingi para tokoh adat dan kepala desa Tamansari, mereka akhirnya menyegel Kantor Badan Pertanahan tersebut dan menutup akses ke PTPN 7 Way Berulu.

Warga memulai aksi dengan mendatangi Kantor BPN Pesawaran. Sejak tiba, massa sudah kecewa karena tidak bisa masuk. Barisan depan, akhirnya, berhasil membobol pintu, dan ratusan massa masuk ke pekarangan.

Saat hendak masuk ke dalam kantor, suasana sempat ricuh karena massa merasa dihadang oleh petugas. Warga saling dorong dengan aparat yang berjaga, hingga berhasil meloloskan sejumlah perwakilan ke dalam.

Dialog antar perwakilan warga dengan BPN Pesawaran juga buntu. Warga merasa sudah seringkali menuntut hal yang sama, di antaranya dengan unjuk rasa, namun,  pembicaraan kembali ke tahap dasar. Warga tetap menganggap peta wilayah atau Persil milik PTPN VII Way Berulu bodong.

Setelah dialog buntu, ratusan warga dari 18 desa di Kecamatan Gedongtataan menyegel Kantor BPN Pesawaran.

Selesai melakukan aksi ke BPN, ratusan massa, yang umumnya menaiki sepeda motor menuju jalan masuk ke PTPN 7 Way Berulu di kecamatan dan kabupaten yang sama. Jalan Lintas Barat yang mereka lalui menjadi ramai, apalagi umumnya pengendara meneriakkan tujuan mereka.

Tiba di pintu masuk PTPN 7 Way Berulu, ratusan massa bermaksud menutup akses masuk dengan membawa sejumlah truk berisi pasir dan sirtu. Petugas dari Polres Pesawaran sempat menengahi dan melakukan dialog.

Suasana juga sempat memanas, ketika salah seorang tokoh adat menilai petugas tidak memihak kepada rakyat. 

Tujuan massa untuk menutup askses pun tercapai. Mereka menurunkan pasir dan sirtu di jalan masuk ke PTPN Way Berulu.

Kericuhan antara warga dan petugas juga sempat terjadi di lahan PTPN VII Way Berulu, meski akhirnya berhasil reda, karenan ditengahi koordinator kedua pihak.

Safrudin Tanjung, koordinator aksi, mengatakan warga meminta pengukuran ulang lahan perkebunan karet milik PTPN VII dan mengharapkan berbagai pihak terkait menyelidiki pembayaran pajak untuk lahan 2 ribu hektare tersebut.

Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo Widodo mengatakan, jika tuntutan warga benar, ia siap bekerja sama dengan warga untuk menyelidiki hal tersebut. Namun meminta mereka tidak melakukan penutupan akses jalan dan berbuat anarkis.


PIYAN AGUNG
Posting Komentar

Posting Komentar

-->