Berbagai cara dilakukan nelayan dalam menghias perahunya. Mereka juga berpakaian unik, mulai dari lambang dewa-dewa, pewayangan, badut, hingga yang sederhana, seperti pria memakai pakaian hamil wanita.
Setiap perahu juga membawa pengeras suara untuk memperdengarkan berbagai jenis alat musik, yel-yel, atau lagu-lagu kesukaan para nelayan.
Kemeriahan yang sudah lama tidak dilaksanakan ini juga memperoleh perhatian dari warga sekitar, yang menonton dari pinggir Sungai Way Penet.
Lomba perahu hias tersebut dihadiri Kapolres Lampung Timur AKBP M. Rizal Muchtar, Bupati, Dandim, dan forkopimda. Sebelum acara perahu hias, mereka disambut oleh sejumlah anak-anak dengan tarian pengunten.
Wahyu, Kepala Desa Margasari, mengatakan lomba perahu hias ide dari para nelayan, yang akhirnya dilihat positif oleh Polres Lampung Timur, dan akan menjadi lomba tahunan, dengan sebutan Lomba perahu Hias Kapolres Cup, yang diselenggarakan pada setiap HUT Bhayangkara.
Kapolres Lampung Timur AKBP M. Rizal Muchtar mengatakan lomba perahu hias untuk pertama kalinya digelar dan ia harapkan menjadi agenda rutin pada setiap HUT Bhayangkara.
Selain lomba perahu hias, Polres Lampung Timur juga menyelenggarakan baksos, santunan anak yatim, pembersihan tempat ibadah, dan berbagai acara lainnya, untuk memperingati HUT Bhayangkara ke-77.
BENI ALIF SYUHADA
0 comments:
Posting Komentar