Dari Buku Statistik Indonesia 2023 yang baru saja dilansir oleh Badan Pusat Statistik, Provinsi Lampung, bahkan, menduduki peringkat ke-11 rawan pangan, dengan angka 6,21, di bawah rata-rata nasional 4,85.
Khusus kota, tingkat rawan pangan Lampung berada di peringkat 9, dengan angka 7,51, di bawah rata-rata nasional 5,12. Sedangkan untuk desa, provinsi ini pada peringkat ke-14, dengan angka 5,66, di bawah rata-rata nasional 4,75.
BPS juga melansir Lampung masih terbaik dalam produktivitas dan luas tanaman pangan, perikanan, dan peternakan.
Untuk Tanaman Pangan, Lampung memiliki luas lahan terbesar ke-5 di Indonesia, produktivitas terbanyak ke-6, dan rata-rata produktivitas per hektare ke-9.
Sedangkan perikanan, Lampung memiliki produksi peringkat ke-16, meski khusus untuk kolam air tenang, jaring apung, dan tambak berada pada barisan keenam dan ketujuh.
Dalam Buku Statistik Indonesia 2023 itu, Lampung masuk dalam peringkat ke-13, di antaranya karena disumbang perkotaan, yang berada di peringkat ke-12 dan desa di peringkat ke-13. Dengan angka 11,44, jauh dari rata-rata nasional 9,57.
Data terbaru dari BPS tersebut lebih tinggi dibandingkan data Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, yang mengkategorikan Lampung pada peringkat ke-16, dengan angka 9,5 hingga 10 persen, jauh di angka kemiskinan nasional pada kisaran 6,5 sampai 7,5 persen pada tahun 2024.
Saat dikonfirmasi pada Sabtu, 10 Juni 2023, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi seperti tidak menerima Data Bappenas tersebut, sehingga ia meminta wartawan kembali bertanya ke lembaga itu.
Arinal menganggap data Bappenas data lama dan data BPS lebih update, meski peringkat di Badan Pusat Statistik lebih tinggi dalam Buku Statistik Indonesia Tahun 2023.
DANDI SUCIPTO DAN ARI IRAWAN
0 comments:
Posting Komentar