LSD adalah penyakit menular akibat virus keluarga Poxviridae. Penyakit ini ditandai dengan munculnya benjolan menyerupai lato-lato pada kulit sapi terutama bagian leher, punggung, dan perut. Sapi terinfeksi LSD juga mengalami demam, kehilangan nafsu makan, lesu, dan penurunan produksi susu.
Ribuan ekor sapi cepat sekali tertular virus LSD akibat penanganan lemah dan kekurangan stok vaksin. Peternak begitu khawatir hewan peliharaanya tertular dalam tempo singkat. Kondisi sapi masih sehat pada sore hari. Keesokan harinya, sapi tiba-tiba sudah terserang lato-lato ditandai benjolan di leher hingga perut.
Mereka coba menghindari serangan LSD dengan memisahkan atau isolasi sapi yang tertular. Meskipun langkah ini membantu pencegahan penyebaran lebih lanjut, peternak merasa dirugikan karena harga jual sapi mengalami penurunan drastis.
Peternak juga khawatir situasi makin mencekam tanpa adanya tindakan berarti. Dinas Peternakan Lampung Selatan didesak segera melakukan pengobatan dan pencegahan penyebaran virus LSD. Peternak terancam kehilangan mata pencarian jika sebaran LSD tidak segera ditanggulangi.
Kepala Dinas Peternakan Lampung Selatan Rini Ariasih, Senin 10 Juli 2023, menyatakan pemerintah pusat memberikan bantuan puluhan ribu vaksin LSD dan obat-obatan. Vaksin digunakan sebagai pencegahan penyebaran virus. Sementara berbagai jenis obat-obatan untuk mengobati sapi yang terlanjur sakit.
Penyakit lato-lato menyebar jelang Idul Adha. Penanggulangan terhambat karena kurangnya petugas untuk menangani ribuan ekor di seluruh pelosok Lampung Selatan.
ADHE KOLA
0 comments:
Posting Komentar