Imam, pemilik rumah, menduga api akibat korsleting listrik dari bagian kamar tengah rumahnya. Ia, isteri, dan dua anaknya, sedang tertidur pulas pada saat itu.
Ketika kebakaran meluas dan warga sekitar berteriak, Imam dan sekeluarga keluar dari rumah. Api dengan cepat menjalar ke atap, ke seluruh sisi bangunan.
Pria berusia 41 tahun itu mengatakan banyak warga datang membawa air untuk memadamkan api. Namun, ketika kobarannya sudah melalap seluruh bangunan, mereka hanya bisa menonton dari jarak belasan meter.
Hingga mentari terbit dan mulai terang pada pukul 06.00 pagi, sisa api masih tampak di beberapa titik reruntuhan bangunan yang dibangun semi permanen. Mereka tidak bisa menyelamatkan apa pun, mulai dari beras, hingga pakaian dan perlengkapan anak sekolah, yang masih SD dan SMA.
Saat ditemui pada Minggu pagi, Imam menyebut, untuk sementara, mereka tinggal di tempat mertua.
Camat Abung Selatan Dedi Irawan mengatakan ia sudah melaporkan kebakaran tersebut ke Dinas Sosial, BPBD, dan Dinas Pendidikan, untuk membantu perlengkapan sekolah kedua anak Imam.
ADI SUSANTO
Posting Komentar