Legend Pelari Lampung yang kini Hanya jadi Tukang Sayur

PRINGSEWU (18/7/2023) -  Selintas, Ngatirah hanya tukang sayur. Karena kebetulan memiliki sepeda motor butut, ia keliling menjajakannya. Namun, di dunia atletik Lampung dan nasional, wanita berusia 40 tahun itu cukup kesohor. Ratusan piala, medali, dan gelar yang sudah ia peroleh dari kejuaraan lari jarak jauh.

Hingga Rabu, 18 Juli 2023, ratusan piala, medali, penghargaan, masih ia simpan dengan baik. Ia bahkan terus mengikuti kejuaraan marathon di tingkat daerah, meski, karena usia, kini ia tidak lagi meraih juara pertama.

Tinggal di Dusun 2.  Pekonsari Timur, Adiluwih, Pringsewu, dalam usia menuju senja, Ngatirah nyaris tidak memperoleh perhatian dari Pemerintah.

Sering juara lari jarak jauh dan menekuni bidang atletik, Ngatirah menjadi putus kuliah. Karena dunia olahraga tidak menjanjikan, ia  menjadi TKW ke Singapura, hingga berhasil membangun rumah. 

Pulang dari negeri orang, Ngatirah memutuskan menjadi pedagang sayur keliling untuk meneruskan hidup dan keluarga. Globalisasi juga merambah atletik lokal, lawan tidak hanya warga daerah. Untuk kejuaraan tingkat kabupaten pun, pelari dari Afrika sudah datang berpartisipasi.

Untung Subagio, mantan guru Ngatirah sewaktu SD, mengakui keuletan anak didiknya. Ia tidak menyangka bintang kelas di SD, SMP, dan SMA itu, kini hanya menjadi pedagang sayur keliling dan kebingungan mengapa Pemerintah tak memperhatikan nasib atlet di Lampung.

PIYAN AGUNG

0 comments:

Posting Komentar