Warga Giri Tunggal sudah lama mendambakan pembangunan jembatan Sungai Waya untuk mendukung mobilitas warga dan kelancaran akses pertanian. Perlintasan warga terhambat selama musim hujan karena arus sungai deras dengan kedalaman sekitar tiga meter.
Arus sungai jauh berkurang selama musim kemarau dengan kedalaman rata-rata selutut. Karena itu banyak warga lalu-lalang dengan menerabas sungai selebar 40 meter menggunakan sepeda motor. Pekon Giri Tunggal cukup dekat dengan kantor kecamatan, namun aksesnya tergantung kondisi sungai.
Mobilitas warga Giri Tunggal ke pekon lain hingga kantor kecamatan cukup ramai sejak pagi, siang maupun sore. Warga giat ke kebun hingga anak-anak melintas ke sekolah hanya melewati Sungai Waya. Dari generasi ke generasi mereka bersabar menunggu pembangunan jembatan.
Perlintasan Sungai Waya merupakan jalur vital. Warga punya jalan alternatif menggunakan jembatan tetapi aksesnya memutar jauh.
PIYAN AGUNG
0 comments:
Posting Komentar