Puluhan Tahun Bertiang Listrik Pohon dan Bambu di Pringsewu

PARDASUKA (2/8/2023) -  Puluhan tahun sudah konstruksi jaringan listrik ini terjadi di Pekon Tanjung Rusia Timur, Pardasuka, Pringsewu. Karena dibangun tanpa tiang, kabel dililit di pohon kelapa, jengkol, bambu, atau apa saja yang dilewati. 

Kabel sambungan rumah juga dikaitkan dari satu pohon ke pohon lain melewati jembatan. Ada pula yang menyentuh tanah, karena pohonnya tumbang. Sisanya disambung dari rumah ke rumah, yang jumlahnya mencapai ratusan.

Roni, warga Pekon Tanjung Rusia Timur, mengatakan, pada awalnya konstruksi jaringan listrik terjadi dari pohon ke pohon atau dari rumah ke rumah karena warga swadaya alias urunan membeli kabel agar ikut menikmati listrik.

Tidak sampai 5 tahun, jumlah rumah berkembang. Totalnya saat ini mencapai 1.600 pelanggan.  Semuanya membutuhkan listrik. Pemasang pun memasang meteran dengan mengandalkan kabel dari pohon ke pohon atau dari atap rumah ke atap rumah lain.

Lilis, warga lain, mengatakan, selain sering was-was jika berdampak terhadap korsleting, tegangan listrik rumah di pekon tersebut tidak bisa diandalkan pada jam-jam sibuk. Selain rampu redup, peralatan elektronik tidak menyala dengan baik.

Kepala Pekon Tanjung Rusia Timur, Dedi Irawan, mengatakan hanya satu travo dan gardu listrik melayani  ribuan rumah di desa tersebut, dan itu pun masih menyuplai ke kawasan yang lain. 

Dedi Irawan mengatakan, idealnya, pelayanan untuk ribuan warga di Tanjung Rusia Timur membutuhkan satu lagi travo atau gardu, 10 tiang untuk kabel tegangan menengah, dan 50 tiang tegangan rendah.

Dengan terus bertambahnya rumah, Kepala Pekon itu mengatakan konstruksi jaringan listrik di Tanjung Rusia Timur akan lebih parah, jika tidak diperbaiki lebih dini.

PIYAN AGUNG

0 comments:

Posting Komentar